Home / Radar Terkini / MEMBONGKAR Konspirasi Hitam Mohamad Lakotani Dalam Memuluskan Jalan Kekuasan dan “Politik” Di Papua Barat

MEMBONGKAR Konspirasi Hitam Mohamad Lakotani Dalam Memuluskan Jalan Kekuasan dan “Politik” Di Papua Barat

MEMBONGKAR Konspirasi Hitam Mohamad Lakotani Dalam Memuluskan Jalan Kekuasan dan “Politik” Di Papua Barat

Radar Nusantara, Papua Barat – Polemik aturan OTSUS, dimana Gubernur dan Wakil Gubernur haruslah Orang Asli Papua, sepertinya bukan persoalan bagi seorang Mohamad Lakotani. Karena apa? semua lini telah “terkondisikan” dengan baik. Di dalam MRP PB sendiri, ada Maxsi Ahoren yang siap mengamankan “Mohamad Lakotani”. Yang mungkin Publik tidak ketahui adalah, Maxsi Ahoren adalah Wakil Ketua I MRP Papua Barat yang juga maju dalam Pilkada Manokwari Selatan tanpa mengundurkan diri dari “Majelis Rakyat Papua”.

Konspirasi Hitam Untuk Memuluskan Jalan Kekuasaan

Seperti yang sudah disampaikan diatas, terkait dengan KEPUTUSAN ASOSIASI MAJELIS RAKYAT PAPUA SE-WILAYAH PAPUA NOMOR 3 TAHUN 2024 TENTANG SYARAT BAKAL CALON GUBERNUR DAN BAKAL CALON WAKIL GUBERNUR, Mohammad Lakotani telah memasang “Maxsi Ahoren” di dalam tubuh MRP Papua Barat sebagai Wakil Ketua I.

Konflik Of Interest

Yang Publik tidak ketahui adalah, Maxsi Ahoren adalah Kandidat Pilkada Manokwari Selatan yang di Dukung oleh Partai Gerindra berkat restu Mohamad Lakotani. Dan Maxsi Ahoren “Wakil Ketua I MRP-PB” maju dalam Pilkada Manokwari Selatan tanpa “mengundurkan diri” dari MRP-PB. Sudah jelas akan terjadi Politik kepentingan dalam memuluskan langkah kekuasaan Mohamad Lakotani.

“Kebaikan” Mohamad Lakotani dalam memuluskan Rekomendasi Gerindra untuk Paslon MANIS (Maxsi Ahoren dan Imam Syafi’i) di Pilkada Manokwari Selatan 2024, tentu bukanlah tanpa alasan. Karena itu juga menjadi bagian dari “Skema Konspirasi Mohamad Lakotani” untuk memuluskan Jalan Kekuasaan dan Politik di Papua Barat.

Walau DPC Gerindra Manokwari Selatan memberikan Dukungan pada Kandidat lain, namun demi memuluskan Skema “Pengamanan” Mohamad Lakotani, Rekomendasi Partai juga “mengikuti” arahan Mohammad Lakotani. Jangankan soal Rekomendasi Partai, “Demi Amankan Posisi”, Mantan Narapidana dengan Status Bebas Bersyarat saja, bisa diangkat sebagai Ketua DPC Gerindra di Kaimana.

DOAMU Jilid 2, Kemauan Dominggus Mandacan, atau Ke-Ngototan Mohamad Lakotani?

BACA JUGA : Sekretaris DPD Projo Jatim Sebut Elite PDIP Baperan Tanda Tidak Dewasa Dalam Berpolitik

Menjadi pertanyaan publik tentunya, DOAMU Jilid 2, adalah keinginan Dominggus Mandacan atau Ke-Ngototan Ambisi seorang Mohamad Lakotani (Mola), karena apa? jauh sebelum DOAMU Jilid 2 bergulir, Publik juga banyak mengeluhkan terkait peran “Wakil Gubernur”, dan Tentunya tidak sebodoh itu, seorang Dominggus Mandacan “tidak mendengar” suara masyarakat, kecuali memang Dominggus Mandacan “tersandera” Kasus. Karena sangat mengetahui Dominggus Mandacan tersandera, maka Mohamad Lakotani “Sangat Ngotot” mendorong Goal DOAMU Jilid 2.

DOAMU Jilid 2, Mohamad Lakotani Sangat Di-Untungkan.

Mohamad Lakotani tentu sangat di untungkan dalam DOAMU Jilid 2, jika Dominggus Mandacan “diangkut KPK” dalam separuh perjalanannya terkait dengan Suap terhadap mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Maka otomatis Mohamad Lakotani yang akan naik sebagai Gubernur Papua Barat, apabila “di-amankan” hingga akhir Jabatan baru “di LUKMEN-Kan”, Mohamad Lakotani tetap memiliki Dua kali kesempatan untuk menjadi Gubernur Papua Barat.

Rosa Muhammad Thamrin PAYAPO, dari mantan Sekretaris KPU Provinsi Papua Barat, menjadi Kepala Kesbangpol Provinsi Papua Barat yang mengatur Hibah 200 Milyar untuk Pelaksaan Pilkada Serentak Papua Barat 2024

Lanjut Baca Ke Halaman 2


Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Halaman: 1 2 3

Tag:

Tinggalkan Balasan

Iklan
Iklan

Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca