Radar Nusantara, Jakarta Utara – Anggota Dewan Pendiri, Pembina & Penasehat Gerindra Letjen TNI Marinir (Purn) Suharto saat ini sedang di rawat di RSPAD Gatot Subroto ,menurut info yang di dapat dari orang dalam nya bahwa beliau kondisi sedang sakit karena setelah berkumpul bersama kawan kawan seperjuangan beliau di luar kota terkait mendukung sepenuh nya Presiden Prabowo untuk melawan Oligarki & KKN.
Kondisi fisik beliau menurun yang awal nya di periksa di Rumkital Marinir Cilandak, kemudian mendapatkan rujukan untuk dirawat di RSPAD sejak hari Senin 3 Februari 2025 sampai 6 Februari, kemudian berlanjut untuk dirawat jalan di kediaman beliau di Kodamar kelapa gading.
Semoga kondisi beliau segera membaik menjelang Rapimnas Gerindra yang biasanya diadakan di bulan agustus & rencana nya akan di majukan pada bulan februari 2025.
Berita Lainnya
Beliau adalah Salah satu dari 3 Jendral Utama pendiri Gerindra bersama Prabowo subianto & Muchdi PR, ketua Team Pemenangan MegaPro di Pemilu 2009.
Suharto (Dankormar) bersama Prabowo Subianto (Pangkostrad) dan Syafri Samsudin (Pangdam Jaya) adalah Trio yang mengamankan jakarta pada kerusuhan 1998 dan mengawal reformasi.
Pensiunan Marinir Bintang Tiga yang pernah mengatakan bahwa, Partai yang pertama kali dicetuskan melalui Maklumat No X tanggal 3 November 1945 oleh Wakil Presiden Bung Hatta merupakan penyimpangan pertama republik ini terhadap Pancasila & UUD 1945.
“Jelas di dalam Pancasila & UUD 1945 tidak mengatur tentang partai atau kepartaian, lalu kenapa maklumat ini bisa keluar,” ucap Suharto dengan lantang.
Lebih lanjut, pria yang saat ini juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Kehormatan Pusat Assosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri ini juga menyatakan bahwa dari dulu hingga saat ini, para Anggota DPR merupakan wakil partai bukan wakil rakyat. Otomatis pertanggung jawabannya kepada partai bukan kepada rakyat.
“Jadi wajar kalau Anggota DPR saat ini bekerja untuk partai bukan untuk rakyat, karena memang mereka ini wakil partai,” tegasnya.
Mantan orang nomor satu di Korps Baret Ungu itu dengan tegas pula menyatakan untuk dilakukan shortcut terhadap sistem seperti itu. Beliau mengkritik Reformasi 1998 hanya merubah pemerintahan bukan sistemnya.
“Reformasi itu baru merubah pemerintahan bukan merubah sistemnya, sama dengan kondisi saat ini,” tambahnya.
Malah dengan adanya Reformasi 1998 yang kemudian melakukan Amandemen sebanyak 4 kali itu, disinyalir olehnya sudah merubah total sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia pun tidak mau menyebut konstitusi saat ini sebagai UUD 1945, melainkan UUD 2002 karena akhir disahkan pada tahun 2002.
“Kita belum pernah menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen kok malah dirubah,” selorohnya.
Profil Letjen TNI Marinir (Purn) Suharto, lahir pada 2 Desember 1947 Merupakan Komandan Korps Marinir ke-12 (1996-1999), dan anak seorang Prajurit TNI Angkatan Darat yang berpangkat Peltu (Pembantu Letnan Satu). Suharto terakhir menjabat sebagai Letjen di Inspektorat Jendral (Irjen) di Departemen Pertahanan & Keamanan (Dephankam) yang sekarang telah menjadi Kementrian Pertahanan. Suharto merupakan salah satu Perwira yang pernah melaksanakan kegiatan Armad Jaya dari Armada Jaya ke-4 sampai yang ke-13. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke XV Tahun 1969. Seskoad, Sesko ABRI pada tahun 1992, Satya Lencana Seroja juga memiliki tanda jasa Bintang Jalasena Nararya.
Beliau memiliki 2 Putra yang bernama Ario Sighat Tri Yudho Adie & Grahadi Prasetyo Wibowo. Kedua nya berkerja di sektor swasta.
Jurnalis : Edo Lembang
Berita Lainnya
Berita Lainnya
Radar Terpopuler
