“Nah disituhlah Ali Maulana menapik untuk tidak mau diwawancarai, dia beralibi rekan kami mengganggu obrolannya dengan seorang Habib di meja makan, padahal rekan kami melihat walikota sudah selesai makan dan sudah selesai ngobrol dengan habib. “Lanjutnya.
Dalam kondisi seperti itu, Opan menilai tak seharusnya seorang Pejabat Publik bersikap seperti itu. Jika dia memang masih ada obrolan dengan tamu dan habib di meja makan, dia bisa mengatakan ‘sebentar ya bang, nanti saya kesana’. Dan tidak mengiyakan bahkan menerima sodoran klip on siap di wawancara. Bahkan ketika Ali Maulana kembali meninggalkan rekan jurnalis kami, dia terlihat berikan isyarat tubuhnya yang seakan-akan memerintahkan ajudannya untuk melakukan tindakan pengusiran terhadap rekan jurnalis kami.
“Ajudan Walikota Jakut bertubuh tinggi dan kekar langsung menghampiri rekan jurnalis kami, dan memiting leher seorang reporter bernama Aka. Lalu mengancam – ngancam Aka dan Kameramen. Atas aduan itu, kami langsung konfirmasi ke Walikota Jakut melalui pesan WhatsApp pribadi, namun tidak mendapatkan respon apapun. Bahkan nomor WhatsApp saya di blokir oleh Walikota. “Ulas Opan.
Berita Lainnya
BACA JUGA : Walikota Eri Cahyadi Keluarkan Surat Edaran Terkait RHU,Panti Pijat dan Bioskop Selama Bulan Ramadhan
Atas insiden tersebut, FWJ Indonesia akan lakukan aksi besar COPOT Ali Maulana Hakim Walikota Jakarta Utara dan Proses hukum Ajudannya yang bernama Indra Karena telah menghalang-halangi kinerja Jurnalis, melakukan pengancaman dan memiting leher seorang jurnalis.
“Betul, kami akan lakukan aksi. Dan akan menyuratkan ke Mendagri, Pj. Gubernur DKI Jakarta, Inspektorat yang mengarah pada Ali Maulana Hakim. Adapun ajudannya yang bernama Indra akan kami komunikasikan ke Kapolres Metro Jakarta Utara untuk memproses hukum atas tindakannya. “Pungkas Opan.
Jurnalis : Edo lembang