Selain itu tidak ada transparasi dalam Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL), karena itu lah warga RT 04 tidak menghendaki lingkungan mereka dikelola oleh developer.
“Tapi sayangnya entah mengapa Pemkot maupun aparat keamanan terkait seakan “terbeli” oleh PT Dharma Bhakti Adijaya dan tidak mau turun tangan untuk membela warganya,” ujar salah satu warga yang mengaku sangat kecewa dengan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.
“Mantan ketua RT kami telah di kriminalisasi oleh developer di Polres, dan kasus ini sudah diangkat oleh portal “No Viral No Justice” nya cak Sholeh, yang dalam waktu tidak lama telah di view ribuan kali,” ungkap warga.
Berita Lainnya
“Kami menunggu bagaimana Walikota melindungi warganya yang memperjuangkan hak-hak nya sebagai warga perumahan,” terang warga.
“Kami berharap pihak kepolisian tidak menjadi alat kriminalisasi oleh orang-orang terntentu, hal ini yang sangat mengecewakan warga yang bisa berdampak pada popularitas Eri Cahyadi dalam Pilkada akhir tahun ini,” ujarnya.
BACA JUGA : Adu Mulut Hingga Nyaris Adu Jotos Pemasangan Portal Elektronik di Perumahan Elite Darmo Hill
“Kami menunggu janji keberpihakan Pemkot pada warganya. Masalah sekolah Petra tidak sampai lama sudah mendapat atensi dari Walikota dan selesai. Masalah Darmo Hill sudah bertahun-tahun seakan kami ini anak tiri Walikota,” pungkasnya.
Sementara itu, dengan tujuan memberikan pemberitaan seimbang, salah satu wartawan media online yang meliput melakukan konfirmasi ke pihak developer dan memasuki kantor developer yang berdekatan dengan portal warga.
Namun bukan mendapatkan jawaban konfirmasi malah wartawan diduga mendapatkan intimidasi dan penahanan tidak boleh keluar dari ruang kantor developer.
Karena tidak bisa keluar, akhirnya wartawan tersebut menghubungi salah satu pimpinan redaksi. Dan setelah Kanitreskrim Polsek Dukuh Pakis, Iptu Bambang dihubungi, dan mendatangi kantor developer, akhirnya wartawan tersebut bisa keluar. @redho fitriyadi