Ketiga, Desa Kabeh Terang (DE-KAT) pemasangan penerangan jalan umum (PJU). Keempat, Alun-Alun Rakyat (ALU-R) merupakan ruang terbuka untuk masyarakat. Kelima, Dokter Masuk Rumah (DOK-MARU) ini inisiatif pelayanan kesehatan.
Keenam, Perempuan Berdikari (PE-RI), lewat program ini seyogianya perempuan di Indramayu bisa memperoleh penghasilan yang cukup. Program ini menyentuh 313 desa dan kelurahan di 31 Kecamatan di seluruh Kabupaten Indramayu.
Ketujuh, Kredit Usaha Warung Kecil (KRUW-CIL) untuk pemberdayaan ekonomi rakyat, kerjasama dengan Bank Jabar. Kedelapan, Berjamaah Subuh Keliling (BERSU-LING). Kesembilan, Kejar Paket (JA-KET) untuk pendidikan. Kesepuluh, Lacak Aset Daerah (LA-DA) baik itu inventarisasi aset bergerak maupun tidak bergerak.
Berita Lainnya
Juni Harto berharap semua inisiatif yang baik itu bisa terlaksana di lapangan, bukan berhenti cuma jadi slogan indah yang menghiasi laman resmi pemerintah kabupaten.
BACA JUGA : Perencanaan Kota yang Terintegrasi dan Kepemimpinan yang Berintegritas, Kasus Kota Cirebon
“Karena itu mekanisme review dan turun ke lapangan harus dikerjakan dengan disiplin. Dan yang tak kalah penting adalah soal pengelolaan anggaran daerah. Masyarakat perlu diedukasi tetang apa artinya anggaran Indramayu yang 3 triliun rupiah lebih itu, sosialisasikan terus menerus. Agar Masyarakat semakin cerdas, dan partisipasi politiknya semakin tinggi dan bemutu,” kata Ketua DPD PSI itu.
Nampaknya soal pengelolaan anggaran daerah ini masih menjadi agenda yang perlu dikerjakan di banyak daerah lain juga. Supaya ekonomi daerah bisa membawa kemajuan, bukan kemayuan.