Diketahui pernah dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Ganjar juga punya kebijakan unik. Ia menghadirkan tiga kelompok ini dan meminta mereka untuk berbicara duluan. Mereka adalah kelompok perempuan, pemerhati anak, dan kelompok difabel. Cari saja di manapun. Tidak ada pemikiran lain yang menerapkan hal sederhana tapi mengena ini. Ketiganya adalah kelompok rentan yang biasanya terpinggirkan dari perencanaan pembangunan. Tapi Ganjar menjadikan ketiganya kelompok utama yang harus didengar.
Nah, bagaimanakah dengan Cawapres Prof. Mahfud MD??, Ia juga pernah mengatakan bahwa “PENDIDIKAN MEMILIKI PERAN STRATEGIS DALAM UPAYA MENANGKAL RADIKALISME”.
Mahfud juga mengatakan perlu penanganan yang holistik dan terintegrasi dari berbagai pihak untuk menangkal gerakan-gerakan radikal yang dapat merusak kerukunan dan harmoni dalam kehidupan beragama di Indonesia.
Berita Lainnya
“Guru memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk generasi muda yang memiliki pemahaman yang benar tentang agama dan memegang teguh nilai-nilai toleransi”, tuturnya lagi.
BACA JUGA : Pilihan Yenny Wahid: Pilpres Coblos Ganjar-Mahfud, Tapi Pileg Coblos PSI
Ia menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk menjalankan agama dan keyakinannya dengan bebas. “Inilah yang akan membentuk generasi muda berakhlak mulia dan menjunjung tinggi toleransi beragama”, sambungnya.
Teman-teman, Kita sering mendengar cerita bagaimana Jepang bangkit dari bom atom dengan membangun pendidikan. Kita sering membaca bagaimana bagusnya pendidikan di swiss. Bagaimana orang-orang Malaysia yang dulu belajar di Indonesia tapi sekarang terbalik. Ribuan mahasiswa kita belajar ke Negeri Jiran. Juga tak kurang berbagai reportase tentang sulitnya akses pendidikan bagi masyarakat miskin di berbagai pelosok Nusantara.