Home / Radar Terkini / Indonesia Emas, Ada yang Terabaikan di Segmen Anak Berkebutuhan Khusus

Indonesia Emas, Ada yang Terabaikan di Segmen Anak Berkebutuhan Khusus

Indonesia Emas, Ada yang Terabaikan di Segmen Anak Berkebutuhan Khusus

Dalam melayani segmen ini ia sudah berkeliling Indonesia mulai dari Jakarta, Bandung, Batam, Makassar, Jogja, Surabaya, bahkan luar negeri seperti ke Singapura, Malayia dan Filipina. Ia sempat jadi ketua kontingen untuk tim Indonesia di ASEAN Autism Game dimana Indonesia jadi juara umum.

Pada tahun 2015 ia akhirnya menetap di Kota Cirebon, itu pun lantaran permintaan orang tua klien yang pernah ditolongnya. Ceritanya saat itu Hasratman mendampingi seorang anak berkebutuhan khusus dimana anak ini sudah ditangani oleh berbagai “ahli” seperti akademisi, supranatural, psikoterapi, spiritual, dan lain-lain. Bahkan sempat dibawa untuk terapi ke luar negeri (Singapura dan AS) tapi tidak berhasil.

Akhirnya ia tangani, dalam dua bulan yang penuh kesabaran ia pun melakukan pendekatan holistik, artinya melibatkan orang-orang sekeliling (lingkungan) si anak. Kesabaran dan kasih, dilengkapi dengan pengetahuan dan ketrampilan.

Hal penting yang mesti dicatat adalah bahwa dalam melakukan pelayanannya, Hasratman tidak memungut bayaran. Ya, gratis. Karena ia punya keyakinan Tuhan yang menopang pelayanan yang ia lakukan. Dan karena itu ia mengaku selalu ada jalan keluar atau solusi terhadap setiap kasus yang ia hadapi.

BACA JUGA : Perbincangan Mengenai Politik Dinasti dan Dinasti Politik Serta Perimbangan Kekuasaan

Ia juga merasa perlu melakukan bimbingan terhadap Asisten Rumah Tangga dari kliennya, karena pada kenyataannya merekalah yang sehari-hari dekat dengan anak-anak.

Singkat cerita, menangani mereka yang berkebutuhan khusus mesti punya kesabaran dan kasih. Disamping pengetahuan dan ketrampilan (skill). “Ada 3K, yaitu Karakter, Komitmen dan Kompetensi dari para pendamping. Sehingga mereka mampu untuk mendiagnosa masalah dengan tepat, kemudian membangun lingkungan yang tepat bagi si anak, dan akhirnya menyiapkan SDM yang tepat agar interaksinya pun tepat,” pesan Hasratman.

Hasratman yang saat ini juga bakal ikut dalam kontestasi pemilihan legislatif (pileg) dalam pemilu 2024 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengingatkan agar pemerintah dan parlemen di Kota Cirebon mestinya mengurus dengan serius persoalan ini.

Ini persoalan hak seorang warga untuk diurus oleh negaranya.

Halaman: 1 2

Tag:
Iklan
Iklan