Pernah menjadi perwira tentara sukarela Pembela Tanah Air (PETA). Pernah menjadi Komandan Batalyon berpangkat daidancho atau mayor tahun 1943.
Tahun 1944 dilantik jadi Komandan Batalion PETA berpangkat mayor, memimpin 567-600 orang pasukan. Saat TKR dibentuk 5 Oktober 1945, pangkatnya naik jadi kolonel, Komandan Divisi l TKR dengan memimpin 10.000 orang pasukan.
Tahun 1948, ia naik pangkat brigadir jenderal dengan memimpin gerilya di wilayah Banten, sampai wafatnya tahun 1949.
Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 8 November 2018.
- KH Masykur
KH Masjkur adalah tokoh NU yang pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Di antara kontribusinya adalah ikut terlibat merumuskan Pancasila sebagai dasar negara.
KH Masjkur juga tercatat selaku pendiri PETA yang kemudian menjadi unsur laskar rakyat dan TNI di seluruh Jawa.
BACA JUGA : Peringatan Sumpah Pemuda Komitmen Bersama majukan Bangsa
Ketika pertempuran 10 November 1945, namanya muncul sebagai pemimpin Barisan Sabilillah.
Pernah menjadi Menteri Agama Indonesia pada 1947 hingga 1949 dan 1953 sampai 1955. Juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI periode 1956 sampai 1971 dan anggota Dewan Pertimbangan Agung pada 1968.
Selain itu, Kiai Masjkur ikut serta membangun moral anak bangsa dengan mendirikan Yayasan Sabililah, lembaga masyarakat yang bergelut di bidang pendidikan.
Ditetapkan pemerintah sebagai Pahlawan Nasional pada 8 November 2019.
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Satu Komentar