Menurut pemberitaan, SYL dimintai duit ratusan miliar oleh FB sang ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. SYL pun tak ketinggalan melakukan pemerasan ke bawahannya di kementerian pertanian.
Tak perlu dirinci di sini bagaimana SYL melakukannya. Sudah kelewat batas, tak ada lagi rasa malu. Sampai-sampai untuk membaca beritanya pun kita malu sendiri.
Entah bagaimana perasaan malu dari keluarga kedua pihak yang berseteru itu. Apakah mereka masih punya rasa malu itu? Atau memang rasa malu itu sudah dikubur hidup-hidup?
Berita Lainnya
Isu terus berhamburan di blantika perpolitikan.
Foto Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tiba-tiba hilang di salah satu kantor PDIP. Beberapa tokoh parpol itu pun menjustifikasi parpolnya bahwa tidak ada kewajiban untuk memasang foto kepala negara.
Walau kita menilai cara para petinggi parpol itu menjustifikasi perihal hilangnya foto kepala negara itu rada… maaf ya… kampungan! Namun kita tanggapi saja dengan ringan.
BACA JUGA : Jokowi, dari Perserikatan Partai-Partai Menuju Perserikatan Bangsa-Bangsa!
Jokowi pun menanggapinya dengan enteng, ah cuma foto aja!
Ya, memang tidak perlu over reacting, cara-cara kekanak-kanakan seperti yang ditunjukkan para petinggi parpol itu tidak perlu ditanggapi berlebihan. Santai saja, toh masyarakat jua yang akan menghukum secara sosial maupun politis nantinya.
Sama seperti kasus mega-korupsi BTS yang tak kunjung tuntas. Dirut salah satu perusahaan sudah masuk penjara, sementara sang pemilik perusahaan masih bebas berkeliaran lantaran ia adalah suami dari pemilik parpol berkuasa.
Dunia terus berputar, kasus-kasus hukum yang terbengkalai masih banyak. Prabowo mengingatkan, jangan ganggu, kita mau bekerja mengamankan kekayaan negeri.
Ya, terus bekerja, kerja, kerja…