Radar Nusantara, Lewoleba – Selama 3 hari, Tim Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA) 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) bakal menyisir warga di 3 kecamatan. Mulai dari Kecamatan Omesuri, lanjut hari kedua dan ketiga di Wulandoni dan Nagawutung. Butuh waktu 2-3 jam perjalanan darat menuju tiga kecamatan tersebut dari Ibu Kota Lembata, Lewoleba.
Ditemui Tim GISA 3T di kantornya, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Lembata Suprianus Suya menyatakan mendukung penuh Tim GISA 3T dalam melakukan pelayanan. “Kami full support bersama tim untuk kelancaran layanan selama 3 hari ini. Dari 34 pegawai yang ada, akan dibagi dua untuk mensupport layanan di kantor dan jemput bola ke kecamatan. Jadi layanan di kecamatan lancar, di dinas juga tetap berjalan seperti biasa,” jelas Suprianus yang baru menjabat setahun terakhir sebagai kepala dinas, Selasa (4/6/2024).
Ia juga menjelaskan beberapa kendala yang kerap dihadapi dalam pelayanan. Sebagai daerah 3T, kendala listrik mati dan jaringan terganggu merupakan hal yang lumrah terjadi. Selain itu, keterbatasan perangkat dan anggaran juga menjadi tantangan tersendiri.
Dengan kendala tersebut, di satu sisi ia merasa tidak mampu memberi pelayanan terbaik kepada warganya. Namun juga ada kesempatan jajaran Dukcapil untuk mengerjakan kegiatan lain seperti memperbaiki perangkat, melakukan koordinasi, membina pegawai, mengurus persuratan, dan lainnya.
“Kami merasa bangga atas kehadiran Tim GISA, karena Lembata masuk kategori daerah 3T. Inilah keadaan kami. Tapi untuk persiapan kami sudah bersurat ke bupati, kecamatan dan desa-desa. Termasuk sekolah untuk perekaman pemilih pemula,” kata Suprianus menjelaskan kesiapan jajarannya.
Ada 2.220 pemilih pemula yang menjadi target pihaknya untuk dilakukan perekaman KTP-el, terutama untuk mendukung sukses Pilkada Serentak mendatang. “Banyaknya di sekolah-sekolah. Banyak juga penduduk usia sekolah tapi sekolah di luar Lembata. Kami juga sudah melakukan layanan keliling tapi tidak langsung cetak karena keterbatasan alat. Hanya ada 1 printer, dan 1 lagi baru pengadaan,” lanjutnya.
Ia berharap agar pelayanan Tim GISA bisa memenuhi harapan masyarakat untuk segera memiliki dokumen kependudukan. Pasalnya, untuk sampai ke kantor dinas, masyarakat perlu mengeluarkan biaya lebih setidaknya 150 ribu untuk kecamatan yang dekat.
Sementara itu, Ketua Tim GISA 3T Ditjen Dukcapil Zefanya Yosua Jocom merasa bersyukur bisa datang kembali ke Lembata. Apalagi, kedatangannya kali ini bersama tim disambut hangat jajaran Dukcapil Lembata.
“Kata Pak Kadis hujan pun menyambut kedatangan kami,” kata Anya sapaan akrabnya. Hujan memang terlihat tiba-tiba turun saat tim tiba di kantor dinas. Suasana Lembata yang awalnya panas terasa jadi lebih sejuk. Hujan baru berhenti setelah rapat persiapan selesai.
Lanjut Baca Ke Halaman 2
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Satu Komentar