“Kita berharap para peserta dapat memahami materi yang diberikan dan bisa mengamalkan nya, apalagi ini untuk kebaikan mereka juga,” terang Datuk Seri Herman Maskar.
Ditambah Datuk Seri Herman Maskar menjelaskan bahwa tunjuk ajar ini merupakan kekayaan intelektual Melayu yang perlu dilestari karena telah memberikan sumbangan besar dalam perjalanan panjang Peradaban Melayu.
Pasalnya, kata Datuk Seri Herman Maskar menyebutkan bahwa Kepiawaian para bijak bestari yang terdiri dari para pemangku adat, tokoh agama, para pencerita seumpama tukang nyanyi panjang dan guru bangsa Melayu lainnya telah melahirkan berbagai tunjuk ajar Melayu, baik dalam bentuk petatah-petitih, bidal, syair, pantun, gurindam, talibun, seloka dan lain sebagainya.
“Kehadiran karya sastra penuh makna itu telah menjadi satu proses belajar mengajar para ‘guru bangsa’ tersebut dalam melahirkan anak-anak Melayu yang beradab,” ujar Datuk Seri Herman Maskar.
Sementara itu, salah satu peserta dari kalangan pelajar mengikuti Tunjuk Ajar Melayu, Rinbi menyampaikan rasa terimakasih atas kegiatan tersebut.
Dia juga menuturkan bahwa banyak manfaat yang di peroleh dari kegiatan yang dilaksanakan LAMR Pelalawan yang disampaikan para narasumber yang amat bermanfaat bagi dirinya dan kawan-kawan sehingga diantaranya para pelajar dapat mengerti tentang adat istiadat melayu.
“Ya, kami itu banyak tau tentang tata cara menggunakan pakaian melayu, cara bergaul dengan orang tua atau teman, adat menikah dan yang paling menarik yaitu penjelasan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar dan remaja,” tungkasnya.
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Satu Komentar