Sejumlah parpol yang berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) pun sudah memberikan respons terhadap pernyataan Hasto.
Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani membantah para parpol yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka takut dan bergantung pada Jokowi. Menurutnya, Demokrat hingga saat ini menentukan arah Pilpres 1024 secara otonom.
“Ini pernyataan yang tak berdasar. Partai Demokrat belum pernah sekalipun berada pada posisi tidak otonom, apalagi tersandera dalam penentuan capres dan cawapres,” kata Kamhar saat dihubungi Senin (30/10).
Berita Lainnya
Terpisah, Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade menantang Hasto menyebut nama ketua umum partai politik yang tersandera dalam pencalonan Prabowo-Gibran.
Menurutnya itu perlu dilakukan Hasto agar pernyataannya tidak menjadi polemik.
BACA JUGA : Tiga Capres-Cawapres, Siapa yang Mampu Menakhodai Kapal Besar Indonesia di 3 Masa Kepemimpinan Kedepan?
“Kalau ada tekanan, ada intimidasi, tidak mungkin seluruh partai bersemangat untuk memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Tidak ada (tekanan). Kalau memang Mas Hasto punya bukti, sampaikan secara jantan, terbuka ke publik, sebut nama ketum partainya,” ujar Andre.
Tak jauh berbeda, Petinggi Partai Golkar Lamhot Sinaga menyebut partai partai politik memiliki kedaulatan penuh saat mengusung Prabowo-Gibran. Menurut Lamhot, pencalonan keduanya telah melalui mekanisme secara musyawarah dan mufakat.
“Sehingga tidak benar apa yang disampaikan Mas Hasto bahwa ada kartu truf dan sebagainya,” ucapnya Senin (30/10).