Radar Nusantara, Mandailing Natal, Sumut – Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini juga kita dan seisi republik ini kembali memperingati hari pendidikan nasional, yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 2 Mei.
Dalam hal pendidikan, kita dapat melihat bahwa ternyata suatu negeri yang berkembang dengan baik dan akan mencapai kemajuannya adalah negeri dimana pendidikan diagung-agungkan atau dapat dikatakan, pendidikan lebih tinggi daripada hal lain. Sebab dari hal tersebut adalah: pendidikan adalah tenaga pusat dari semua bidang atau hal yang ada, bahkan tanpa pendidikan semua hal akan menihilkan dirinya secara esensial bahkan eksistensial.
Berita Lainnya
Pada dasarnya, republik ini didirikan oleh para intelektual dan sangat disayangkan intelektualisme terlihat seolah termarjinalkan hanya karena perkembangan zaman yang bercorak kapitalis ini selalu berorientasi pada persoalan “uang” bahkan kita dapat melihat sekelas money politics atau politik uang selalu diarahkan dengan tajam kepada mereka yang memiliki pendidikan rendah.
Kita tidak lagi melihat pendidikan sebagai harapan ketika ada mahasiswa di salah satu universitas atau perguruan tinggi yang perjuangannya ditolak mentah-mentah oleh pihak rektorat dari universitas tersebut hanya karena keinginannya mendapatkan bayaran uang kuliah yang cukup murah atau sesuai dengan kemampuannya.
Pendidikan hampir tidak dapat lagi diharapkan ketika kita melihat dan mendengar adanya beberapa putra-putri di republik ini harus putus sekolahnya hanya karena persoalan biaya. Biaya tinggi membuat pendidikan adalah hal yang hampir mustahil didapatkan oleh orang-orang kecil.
Akan tetapi, para pendiri bangsa menyematkan di dalam konstitusi kita bahwa pada dasarnya tugas dari negara adalah: merawat fakir miskin dan mencerdaskan kehidupan bangsa, kemudian kita kembali mempertanyakan: “apakah kedua hal yang ada di dalam konstitusi tersebut sudah dapat dirasakan oleh rakyat negeri ini?”.
BACA JUGA : Saatnya Pendidikan Di Sekolah Disentuh Budi Pekerti Melalui Sastra
Jika jawabannya adalah tidak, maka negara dapat dikatakan gagal dalam mengupayakan hal yang terbaik untuk pendidikan pada bangsa ini.
Tentu saja, pendidikan harus ditempatkan kembali pada tempatnya semula, yakni: sebagai harapan. Harapan adalah pendidikan begitu juga sebaliknya pendidikan adalah harapan.
Pendidikan adalah satu-satunya jalan menuju kemajuan, ketika pendidikan yang kita artikan sebagai jalan tersebut menjadi jalan terjal atau pendidikan kita tidak sedang baik-baik saja maka kemajuan tidak akan kita dapatkan.
Negeri-negeri maju diluar atau didalam benua ini adalah negeri-negeri yang mengagungkan pendidikan, kita dapat mencontoh Amerika Serikat dan Inggris dengan dua kampus besar yang mereka miliki, yakni Harvard University dan Oxford University.