Radar Nusantara, Surabaya – Didi Sungkono, S.H., M.H., pengamat hukum asal Surabaya mengatakan bahwa semua orang sama dimata hukum dan pihak Kepolisian harus bertindak cepat menetapkan dan menahan tersangka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) karena sudah ada alat bukti rekaman video kejadian KDRT.
Hal itu disampaikan Didi Sungkono kepada media ketika diminta pendapatnya terkait pelaporan terhadap Dr. Hendriyanto Udajari, S H., M.H., alias Moses Hendry yang dilaporkan istrinya bernama Sherly di Polrestabes Surabaya.
“Informasinya laporan itu sudah naik ke penyidikan, dan tentunya terlapor akan segera dipanggil secara patut menurut hukum yang berlaku. Tapi untuk penahanan tergantung kewenangan Penyidik,” ujar Didi Sungkono
Berita Lainnya
“Tapi kalau ini perkara KDRT harusnya ditahanagar kedepan tidak mengulangi perbuatannya dan melakukan intimidasi kepada pelapor,” urai Didi Sungkono.
“Kita percayakan kepada penyidik PPA Polrestabes Surabaya, pasti akan profesional dan PRESISI,” tegas Didi Sungkono.
Bukan hanya KDRT yang di komentari Didi Sungkono, namun juga dugaan perbuatan Moses yang sering telanjang dihadapan anak perempuannya yang berumur 20 tahun.
Menurut Didi Sungkono, perbuatan itu sangat tidak boleh, karena itu menyangkut adab, karena adab itu lebih tinggi daripada ilmu.
“Ada etika dan akhlak, adab diatas penguasaan ilmu pengetahuan, adab itu mencerminkan kedalaman Budi pekerti seseorang. Adab juga mencerminkan kesopanan dalam berinteraksi dengan orang lain, menekankan nilai-nilai kemanusiaan seperti empati, penghargaan, dan kesopanan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi seorang tokoh agama, dosen dan advokat,” ujar Didi Sungkono. Senin (1/9) siang.
“Seorang pengajar (guru), Advokat (penegak hukum) harus bernurani, beradab, hingga bisa berlaku bijaksana dalam mengaplikasikan pengetahuan dan disiplin ilmunya. Kalau benar itu terjadi dan dilakukan oleh seorang pemuka agama, yang salah bukan agamanya tapi perilaku ‘human” (manusia) nya,” tegas Didi Sungkono.
Didi Sungkono menerangkan tidak ada agama yang mengajarkan tidak baik kepada penganutnya, agama adalah pegangan hidup agar tahu arah, agar mengerti arah dan tujuan kehidupan, memilih dan memilah jalan kebaikan dan keburukan.