Atas Penyerangan tersebut pihak pejuang batak bersatu mengalami kerugian Tiga ( 3 ) unit kendaraan, 1 unit Toyota kijang, 1 unit Suzuki Katana Merah berloreng ormas, dan 1 unit Toyota Calya beserta 1 unit handphone.
Dilain sisi pihak korban atas nama Tomi tamba sebagai ketua DPD kota medan merasa aneh atas kejadian tersebut dimana dirinya merasa tidak pernah ribut dengan siapapun selama ini baik pribadi dan antar ormas.
“Saya sama sekali tidak mengetahui apa Penyebab nya.. Mereka serang kami, kami kan menanam plang kami itu ada perempuannya yang ikut untuk mengabadikan Pemasangan plang tersebut tiba-tiba datang sekelompok orang tidak dikenal menyerang kami dan disaat kejadian itu juga salah seorang anggota yg merekam kejadian tersebut di datangi sekelompok diduga anggota mafia tersebut langsung merampas dan merusak HP anggota kita tersebut dan bukti Penyerangan terhadap Pejuang Batak bersatu pada saat penaikan plang dan keributan tersebut ada dalam hp itu juga bang”. jelas Tomi.
Dari kejadian tersebut Ketua Pejuang Batak Bersatu (DPD) Kota Medan Sasron Antomi Tamba membuat pengaduan kepada pihak Reskrim Polres labuhan Belawan dengan Nomor STTLP/211/2024/SPKT/POLRES PEL. BELAWAN/POLDA SUMUT. (Senin, 22.04.2024) Pukul 21.00 Wib.
BACA JUGA : HIPMI Medan Dukung Bobby Nasution Maju Gubernur Sumatera Utara
Adapun pelaku yang dilaporkan merupakan orang suruhan Mafia Tanah (Ak) yang berinisial LS dan kawan kawannya.
Terpisah, Ketua Umum Pejuang Batak Bersatu saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya sangat geram dan menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh kelompok mafia tersebut terhadap anggotanya. dirinya juga menyatakan siap menerima tantangan tersebut jika mereka menghalangi pengembangan organisasinya. atas tindakan arogansi yang di lakukan sekelompok orang tersebut dianggap sudah melanggar hukum.
“Saya sebagai ketua umum Pejuang Batak Bersatu sangat geram atas tindakan tersebut bang dan kita masih menghargai hukum sebagai panglima di negara kita ini makanya kita langsung arahkan anggota untuk lakukan laporan. Namun setelah laporan tidak ada tindakan kita berharap kepolisian jangan menyalahkan kita jika kita langsung perintahkan anggota sekota medan untuk menangkap pelaku tersebut. Dan kita juga sangat menyayangkan aksi kelompok mafia tanah tersebut kepada anggota, padahal mereka juga orang batak dan mengetahui jika organisasi kita ini adalah sosial kemasyarakatan dan anggota kita hanya mau mendirikan plang saja untuk pengembangan organisasi karena lokasi itu kan cocok tempat kita mendirikan Plank tanahnya masih lembek, jika lahan itu sedang ada masalah seharusnya mereka tegor aja jangan langsung bawa kelewang sesuai keterangan ketua medan kekita”,jelas Martin.
Lanjut Baca Ke Halaman 3
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.