“Temuan ini memperlihatkan mayoritas permintaan di kabupaten yang menjadi bagian dari wilayah IKN adalah tanah,” ujarnya.
Sementara di dua kota terdekat, permintaan didominasi rumah tapak.
“Hal ini disebabkan keterbatasan pengembangan dan suplai properti residensial dan komersial di kedua kabupaten,” ujar Marisa.
Namun, tren ini di satu sisi juga menunjukkan minat masyarakat yang cukup tinggi untuk berinvestasi.
Khususnya di sekitar wilayah IKN dengan mencari tanah atau lahan kosong.
BACA JUGA : DIFC Dan Otorita IKN Tandatangani Mou Penyediaan Pengembangan Pusat Keuangan Di IKN
Selain dapat memanfaatkan peningkatan nilainya seiring perkembangan kawasan, investasi dalam bentuk tanah juga memberikan fleksibilitas bagi individu.
Guna mengembangkan properti sesuai dengan kebutuhan dan tren pasar properti IKN ke depan.
Berdasarkan catatan Rumah123, indeks harga rumah tapak di kawasan IKN mengalami pertumbuhan 2,6 persen secara tahunan.
Dan indeks suplai turun tipis 1,9 persen, sementara indeks permintaan rumah tapak tumbuh mencapai 63,4 persen.
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
5 Komentar