Radar Nusantara, Korea – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bandung yang merupakan bagian dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), telah melaksanakan kunjungan kerja penting ke Korea Selatan. Kunjungan ini bertujuan untuk mengikuti pelatihan short course yang berfokus pada capacity building terkait smart governance. Kegiatan ini diadakan dengan kolaborasi berbagai instansi, termasuk BPSDM Kemendagri, Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Kementerian Keuangan, Politeknik Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jakarta, serta perwakilan dari beberapa pemerintah daerah dan universitas di Indonesia, seperti Universitas Muhammadiyah dan Universitas Islam Riau.
Kepala PPSDM Regional Bandung, Indra Maulana Syamsul Arief, menyempatkan diri melapor kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul. Indra menyampaikan, “Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik dan taat aturan, sudah sepatutnya dalam melakukan kunjungan kerja, harus melapor kepada KBRI. Harapannya, kunjungan kerja ke Korea Selatan ini bisa menjadi benchmarking bagi PPSDM Regional Bandung – BPSDM Kemendagri untuk melaksanakan Program Pengembangan Kompetensi yang lebih baik ke depannya.”
Program pelatihan internasional ini bertajuk “International Training Program for Smart Governance and Policy Capacity Building” dan diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan, dari tanggal 24 Juni hingga 3 Juli 2024. Program ini merupakan hasil tindak lanjut kerjasama Kemendagri dengan INHA University dalam rangka penguatan akademik dan sharing knowledge. Sebanyak 37 perwakilan dari Indonesia yang berasal dari berbagai lembaga ikut serta dalam program ini. Selain peserta dari Indonesia, program ini juga dihadiri oleh grup peserta dari Kazakhstan dan Mongolia.
Kedatangan para delegasi disambut dengan hangat oleh Prof. Myeong Seung Hwan, Prof. Changhoon Jung, dan Prof. Hyunsoo Kim dari pihak INHA University. Prof. Myeong menyatakan, “Program ini telah direncanakan selama enam bulan untuk menjadi media pembelajaran sekaligus networking yang berharga, serta menjadi rekognisi kerjasama dan akademis baik bagi lembaga maupun secara individu.”
Selama 10 hari, para peserta akan mengikuti berbagai sesi pelatihan yang berfokus pada tata smart governance dan pengembangan kapasitas kebijakan. Agenda pelatihan ini mencakup berbagai topik penting terkait smart governance, termasuk penerapan teknologi dalam tata kelola pemerintahan, kebijakan publik berbasis data, inovasi dalam pelayanan publik, pengembangan kota cerdas, serta manajemen sumber daya manusia di era digital. Selain sesi pelatihan, program ini juga mencakup kunjungan lapangan ke berbagai institusi dan proyek smart city di Incheon untuk memberikan pengalaman praktis kepada para peserta.
BACA JUGA : Kunjungi Korea Selatan, BSKDN Kemendagri Perkuat Penerapan Smart Governance
Pertemuan ini menandai tonggak penting dalam perjalanan Kemendagri menuju peningkatan praktik Smart Governance. Penerapan Smart Governance yang lebih luas diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik secara signifikan dan meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan kapasitas kebijakan. Smart Governance bukan hanya tentang penggunaan teknologi dalam penyelenggaraan pemerintahan, tetapi juga mengenai transformasi fundamental terkait cara Pemerintah berinteraksi dengan masyarakat dan mengelola sumber daya.
Penerapan Smart Governance yang lebih luas akan berpengaruh terhadap proses pengambilan kebijakan yang cenderung diputuskan berdasarkan data dan fakta. Upaya ini dipercaya dapat membantu Pemerintah mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dan menanggapi perubahan dengan lebih efektif. Guna mewujudkan penerapan Smart Governance di Indonesia, perlu adanya kolaborasi berbagai pihak meliputi Pemerintah, pihak swasta, akademisi, masyarakat hingga media.
Kolaborasi ini menjanjikan untuk mendorong pertukaran akademis dan kerja sama yang lebih besar di bidang tata kelola dan pengembangan kebijakan. International Training Program for Smart Governance and Policy Capacity Building memberikan pembelajaran dan pengalaman praktis kepada peserta pelatihan dari Indonesia, Kazakhstan, dan Mongolia. Berlangsung di Incheon, kegiatan ini diisi oleh para ahli Smart Governance dan narasumber Korea Selatan seperti Professor Utak Chung (Senior Advisor dari Global Partnership for Education dan mantan Presiden UNESCO APCIEU), Wakil Walikota Incheon, Taehee Kim (Asisten Profesor Seoul National University), Professor Myeong Seung Hwan (INHA University), Professor Chang Hoon Jung (INHA University), dan lain sebagainya.
Lanjut Baca Ke Halaman 2
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.