Radar Nusantara, Sukabumi – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Sukabumi menelan kerugian yang sangat besar bahkan merenggut nyawa warga sekitar. Banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi khususnya di kawasan Geo Park Ciletuh tidak terlepas dari rusaknya alam yang dulunya kawasan hutan beralih fungsi menjadi kawasan tambang.
Aktivis sekaligus ketua Perkumpulan Pemuda Keadilan, Dendi Budiman menyoroti maraknya aktivitas tambang di kawasan Sukabumi khususnya di Kecamatan Simpenan. Menurut Dendi, aktifitas tambang tersebut menjadi faktor utama terjadinya bencana banjir bandang di kawasan Geo Park Ciletuh.
Berita Lainnya
“Sukabumi kini berduka. Apa yang dulu pernah kita sampaikan bahwa Sukabumi berpotensi menjadi Duka Bumi akibat adanya aktivitas tambang kini benar-benar terjadi,” ungkap Dendi kepada awak media, Kamis (12/12).
Lebih jauh, Dendi menyoroti aktifitas tambang PT. Generasi Muda Bersatu (PT. GMB) yang berada di kawasan hulu Ciletuh, kecamatan Simpenan. Menurut Dendi, PT. GMB adalah pihak yang harus bertanggungjawab atas terjadinya banjir bandang di kawasan Geo Park Ciletuh.
“Kita sudah cek ke lokasi bencana, telah terjadi pendangkalan sungai yang sangat parah akibat kiriman material tanah merah dari areal tambang milik PT. GMB. Maka itu, harus PT. GMB harus bertanggungjawab,” ungkapnya.
Dendi juga menyuarakan agar PT. GMB segera angkat kaki dari Sukabumi. Pihaknya meminta agar pihak terkait, baik Kementerian maupun dinas terkait mencabut izin PT. GMB.
“Tidak ada cara lain, demi keselamatan tanah air kita, kampung halaman kita, PT. GMB harus segera angkat kaki dari Sukabumi,” pungkasnya.