Radar Nusantara, Bandung – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus bekerja melampaui pendekatan rutin atau business as usual. Artinya, Kemenkeu tidak bisa hanya bekerja dengan cara biasa atau standar, tetapi harus mengadopsi pendekatan yang lebih inovatif dan strategis.
Hal ini berkaitan dengan posisi Kemenkeu yang kini menjadi salah satu dari empat institusi dalam strategic diamond. kemenkeuri saat ini menjadi satu dari empat dalam strategic diamond bersama dengan Bappenasri, Kemenpanrb, dan Kemensetneg.ri yang bertanggungjawab dan melapor langsung ke Presiden.
“Dengan posisi yang semakin strategis, Kemenkeu harus bekerja beyond business as usual,” ungkap Sri Mulyani, dikutip dari unggahan di akun Instagram @smindrawati, Sabtu (18/1/2025).
Berita Lainnya
Dua hari kemarin (16-17) di Pusdiklatap fokus berdiskusi bersama jajaran pimpinan Kemenkeuri.
Membahas evaluasi kinerja Kemenkeu di tahun 2024 – dari sisi penerimaan, belanja, kinerja makro ekonomi, hingga tata kelola organisasi – dan langkah-langkah perbaikan yang akan terus dilakukan untuk bisa mendukung visi misi Presiden Prabowo dan Wapres Gibran_rakabuming.
Penguatan peran dilakukan dengan penajaman visi dan misi Kemenkeu tahun 2025-2029, salah satunya melalui penguatan kelembagaan dengan adanya struktur organisasi baru setingkat eselon I, yaitu;
- Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal;
- Ditjen Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan; dan
- Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan
Selain itu, yang perlu dilakukan juga adalah Perubahan Peta Probis dari semula berfokus pada process-based menjadi outcome-based.
Melalui langkah-langkah ini, Sri Mulyani berharap Kemenkeu dapat menjaga peran APBN sebagai instrumen utama negara yang mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
“Kemenkeu harus achieve better untuk bisa menjaga peran APBN sebagai instrumen andalan dan memberikan manfaat semaksimal mungkin untuk masyarakat Indonesia,” pungkas Sri Mulyani.