Sebentar lagi kita masuk dalam pertarungan politik lima tahunan. Pemilu 2024 ini akan sangat menentukan, karena fase 2014-2019 itulah sepertiga dari 3 masa kepemimpinan kedepan yang amat menentukan apakah Indonesia bisa lepas landas atau tertinggal di landasan.
Jokowi sudah membangun landasan yang kokoh di masa kepemimpinannya. Persatuan dan kesatuan. Ditengah hiruk pikuk skandal korupsi yang dilakukan penguasa maupun pengusaha. Dari partainya sendiri (PDIP) maupun parpol pendukungnya (Gerindra, Nasdem, Golkar, dll).
Dari tiga kontestan capres-cawapres, Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran, siapa yang bisa menjadi nakhoda tangguh yang mampu membawa kapal besar Indonesia menuju ke destinasi berikutnya?
Berita Lainnya
Keberanian, itu yang berkali-kali ditekankan Jokowi. Berani, punya nyali, mau bekerja keras demi rakyat. Demi rakyat berani ambil resiko, karana ancaman atau tantangannya datang dari dunia internasional, juga dari para mafia di dalam negeri. Juga dari partai sendiri yang punya kepentingan pragmatis dan oportunis.
BACA JUGA : JIKA GIBRAN MENJADI CAWAPRES PRABOWO?
Bukan perkara mudah. Kita yang sudah mengalami cara Jokowi memimpin sampai membawa Indonesia ke posisi yang begitu terhormat di kancah dunia, maupun di dalam negeri dengan approval-rate sampai 80% lebih, tentu ingin ini terus berlanjut.
Keberlanjutan, untuk itu perlu keberanian dan kemandirian serta kemauan untuk bekerja keras dari ketiga paslon. Namun ketiga paslon itu tidak berdiri sendiri. Ada tiga “King Maker” di belakang mereka.
Surya Paloh, Megawati dan Jokowi. Kita tidak semata-mata memilih paslon capres-cawapresnya, tapi juga “King-Maker” di belakangnya.